Sejauh 5km jalan kaki tadi pagi, ada beberapa pengalaman jiwa raga yang membekas.
Pertama, rasa haus bisa ditahan karena ada haus yang hqq dan ada haus yang ingin. 1km pertama haus datang dan agak kliyengan. Mampirlah ke warung madura, sayangnya gaada QRIS. cm bs pake Dana. Lha harus 20k topupnya minimal, gajadi beli aqua 3.500. Jalan lagi. Akhirnya baru beli minum 1km sebelum rumah, rasa hausnya perlahan hilang dan digantikan kebahagiaan.
Di Jl. Pajajaran, yang dibangun Daendels konon katanya, ada 2 orang lewat yang wangi banget. Seorang mbak perawat yang mau berangkat kerja, seorang bapak pejalan kaki mode olahraga, dan seorang mbak lagi gatau ngapain pokoknya jalan lawanan arah sama saya. Orang kok bisa wangi banget ya, berapa banyak wewangian yang dipakai. Saya yang nirparfum, nirsabun, dan nirdeodoran ini bingung. Tolong tegur saya kalau sy menimbulkan bau yang mengganggu wkwk.
Saya lewat beberapa godaan: godaan terbesarnya adalah gorengan+buras dan bubur kacang ijo anget. Belum lagi puluhan bubur ayam yang dilewati serta nasi kuning dan uduk yang sudah siap atau sedang bersiap, maklum jam jalannya jam 6-7pagi. Jalan pagi ini adalah tirakat. Puasa dari keinginan yang membelokan tujuan. Alhamdulllah berhasil sampai rumah lagi tanpa jajan.
Satu lagi, eh dua. Saat banyak orang jalan, lari, sepedaan di sabtu pagi. Petugas DLH nyapu jalan setiap hari. Mereka juga olahraga dengan caranya sendiri. haturnuhun dan sehat-sehat para penjaga kebersihan jalan.
Kemudian, di Pandu Raya, menjelang rumah, saya tengok kanan melihat 6 orang treadmill di HOM. Sedangkan saya jalan di jalan yang ga jalan jalannya. Betapa sehat itu bisa murah dan sederhana, tapi mau mbayar langgananpun bisa dan sah saja. Melewati bekas tabrakan mematikan, sambil mendoakan.
Saya akhiri dengan kisah ketekunan doclang di Pandu Raya. Doclang itu kupat yang disiram kuah kacang, mirip ketoprak tapi tanpa bihun dan tahunya. Ada dua penjaja, saling berseberangan jalan, rame semua. 12 tahun yang lalu, sewaktu awal saya kenal Bogor, mereka berjualan saja biasa. Pembelinya ya ala kadarnya, sekarang tiap hari rame sekali. Sampe menyediakan kursi-kursi plastik di trotoar. 12 tahun, bukan waktu yang cepat. Konsistensi.
Assalamualaikum. Sehat-sehat semua. Sepanjang ini cuma cerita jalan kaki 1 jam tadi pagi aja. Laki-laki bercerita tidak?
Bogor, 20 September 2025
Nihan Lanisy
Leave a Reply