
Tuntas sudah 4x memutari danau, dibagi dua pagi dan sore. Apa yang kulihat?
Kesuntukan para penunggu wisuda, seorang kakek yang berputar beda arah sendirian, daun yang bergoyang karena angin, mekar bunga warna oranye, dan putaran kincir danau.
Masih banyak yang bisa kuceritakan. Beberapa adalah fakta yang ditemukan dan beberapa adalah duga yang dikemukakan. Semuanya valid, bener nanging ora mesti pener.
Berapa kali, pagi tadi, entah saya didahului beberapa fellow walker. Beberapa kecepatannya tak terkejar, saya mencoba jalan dengan mindful. Mengalami jalan bukan terpatok putaran dan segalanya. Sorenya, sambil tertawa bercerita sehingga humor membakar kalori lebih besar daripada jalannya sendiri.
Berjalan, tak berlari. Tak duduk dan tak tidur. Hanya itu saja yang bisa dilakukan. Sembari mencari jawaban pertanyaan hidup yang bahkan belum ditanyakan.
Semakin pelan, semakin bisa kita jadi pengamat. Kencanglah kencang, diamati oleh lelebahan dan sesemutan di tanah yang perdu.
Pondok Cabe, 18 September 2025
Nihan Lanisy
Leave a Reply