Duluan

Mereka semua yang duluan, yang tanpanya hadir kita tak bakal hadir, senantiasa membutuhkan doa sebagai makanan. Bukan lagi gelimang dunia dan gedombrengan foya-foya, melainkan hanya doa tulus dari anak cucu cicit cuit nya.

Ingatkah kita? Kenalpun tidak. Maka hanya ingin mengajak sama-sama mengingat mendoakan keluarga yang duluan. Yang senantiasa memantau dan menemani, membersamai dalam transparansi. Raganya tentu tak ada, makamnya pun mungkin sama. Tapi jiwa tak pernah kemana, menunggu disuapi doa-doa baik dari tangga turun yang menari kini.

Yogyakarta, 6 September 2025

Nihan Lanisy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *