Kemarin malam saya chat sama seorang teman
“Wis ora mbuton to?”
Kejawaan yang melekat ini sangat asik. Banyak kata yang jadi mobile. Bogor jadi mbogor, banking jadi mbanking.
Leluhurku pasti sedang ketawa. Keturunannya menyebut daerah mereka dengan tambahan “m” di depannya.
Seperti anakku tertawa akau ceritakan tentang “Alhamdulillah hirabbil ngalamin”. Tak ada ‘ain di tenggorokan jawa, dan itu bukan hal yang salah karena tak ada niatan membuat salah kata tersebut. Menyerap dan beradaptasi.
Saya betul-betul pingin ke China, kata beberapa teman yang pernah berproses disana, mayoritas orang sana tak beragama. Buat saya, agama saya mengajarkan akhlak dan logika berpikir untuk hidup. Pijakan kuat yang tak mencla-mencle. “Ga solat yang penting baik”, ini sah-sah saja tapi absurd karena tak mengikuti ajaran dari yang mengajarkan, selama dia merasa “memeluk” sesuatu.
Adus sik yo
Bogor, 15 Desember 2023
Nihan Lanisy
Leave a Reply