Akhirnya, TV parlemen menarik buat saya.
Pertama, ada Serikat Pekerja Kampus yang ikut memaparkan tentang kondisi kesejahteraan dosen, tendik, dan staf kampus. Ada tuntutan “Hapus BKD” yang asik. Baca disini lengkapnya https://spk.or.id/post/view/serikat-pekerja-kampus-sampaikan-tuntutan-upah-layak-di-komisi-x-dpr-ri
Kedua, Prof. Mu’ti saya dengar bilang (kalau saya ndak salah tangkep), yang penting adalah semua orang bisa belajar, bukan bersekolah. Artinya akses belajar harus dibuka, tanpa harus terus menerus membangun sekolah fisik.
Ketiga, paparan mendikti juga saya simak.
Keempat, sebetulnya semua yang ada di ruang terhormat itu tidak bodoh dan tidak jahat. Tapi apa ya yang membuat negara kita ini masih carut marut dan terkesan tidak fokus menyelesaikan masalah dengan cepat? apakah memang harus ada amplop/transferan untuk pembahasan peraturan tertentu? ataukah itu cuma isu saja, sementara mereka bekerja dengan keras?
Ternyata ada menariknya menyimak ini semua. Semoga semuanya amanah ya. Saya masih punya harapan besar dengan negara ini. Dan di usia saya yang 32 tahun ini, saya akhirnya sadar bahwa semua memang berubah perlahan, untuk alasan diplomatis maupun untuk selaras dengan alam semesta.
Bismillah
Pondok Cabe, 7 November 2024
Nihan Lanisy
Leave a Reply