Pada suatu kesempatan, saya mengantar seorang sahabat ke suatu tempat (sahabatnya disamarkan, tempatnya disamarkan, hidup ini emang banyak samar-samarnya). Sahabat ogut itu pingin merokok, tapi mengurungkan karena 2 alasan: 1) di sebelahnya ada 2 teteh-teteh berkerudung dan 2) disebelahnya yg sisi lain, ada ibu hamil+anak kecil+nenek-nenek berkerudung.
Karena galau, sang teman ke WC. Selama 3 menit doi di WC, ternyata 2 teteh-teteh berkerudung datang 2 teman lelakinya dan merokok. Satu sisi aman, untuk nantinya dia merokok.
Tapi masih ada satu sisi yang belum aman. Kebetulan sobat perokokku ini merupakan perokok yang etis, jadi memperhatikan sekeliling dulu baru merokok. Takut ada yang terganggu. Jos.
Sobatku sudah kembali dari toilet. Duduk berhadapan tepat dengan sang nenek dan anak kecil. Ibunya yang hamil sedang pergi entah kemana, mereka satu rombongan.
Tiba-tiba ………. sang nenek mengeluarkan sebatang rokok dan menyulutnya, sambil si anak kecil main HP tak terganggu di samping neneknya. Ibu hamil pun datang, berdiri disebelah mereka. Seperti sudah biasa dengan keadaan ini.
Eureka moment! Temanku langsung berniat merokok. Untuk membuatnya tambah absah, dia pinjam korek sang nenek, dan merokoklah dia berhadapan dengan sang nenek.
Selamat ya bro. Weldug. Semoga pertimbanganmu dalam merokok sambil memperhatikan sekitar dapat ditiru banyak perokok. Sebab tak semua orang suka asap rokok dan tak semua asap suka semua orang.
Pondok Cabe, 14 November 2024
Nihan Lanisy
Leave a Reply