Sembari menunggu final Euro 2024, yang sepertinya akan dimenangkan oleh Indonesia hehe, saya nemu video-video DW. Awalnya saya nonton tentang bagaimana Indonesia dipersepsikan oleh Eropa. Kemudian ada video di atas ini, duta besar Indonesia di Jerman wawancara dengan jurnalis dari DW.
Pertama, saya senang mendengar logat Pak Dubes. Sangat Indonesia dan terdengan jawa juga. Bukan kesukuannya yang saya suka namun kebanggaan dengan logat itu. Dalam berbahasa Inggris kita tidak harus berlogat british dsb, cukup come as you are.
Kedua, cara menjawabnya yang ATOS. Saya senang dengan cara dia merasa EU salah langkah dengan membuat aturan-aturan yang mendiskriminasikan global south. Kedelai dan biji-bijian di EU tidak disertifikasi, namun minyak sayur dari Indonesia full sertifikasi. Diskrimnasi yang beliau lawan.
Ketiga, sik tak nonton sik. Yang jelas, dari nonton ini saya punya sedikit bayangan kalau nanti jadi dubes. Ada kepentingan yang dibawa dan harus dibawa ke meja perundingan, entah dengan keATOSan maupun dengan cara-cara halus yang menaikan posisi tawar.
Indonesia ini ga maen-maen ges, buang rasa malumu jadi bangsa yang mayoritas suka telat/molor (mungkin ini bisa disepakati jadi budaya dalam negeri yang dirayakan saja lama-lama wkwk), gataat aturan (namun semuanya serba teratur dalam chaosnya), dan kekayaan alamnya ngeri-ngeri sedap.
if and only if, no corruption and greedz involved. is it possible?
Bogor, 15 Juli 2024
Nihan Lanisy
Leave a Reply