Terendang-rendang di RM Gema Minang

Sejauh mata memandang, yang ada tembok. Ya begitulah kota, saya sisipkan foto camping ground Ciwaluh untuk hiburan saja. Menghibur manusia suburban yang senantiasa merindukan ketidakteraturan alam.

Semalam, kami lapar. Manusiawi. Kemudian kami cari makan. Standar. Makan padang. Ahmad Sobana kami jelajahi dan ada warung padang, agak besar untuk ukuran warung, namanya RM Gema Minang.

“Mahal ga ya ini?”, tanya saya ke istri

Kita memutuskan mencoba. Semuanya ikhtiar, mahal-murah keputusanNya. Nasi otak 23k, kata si aa penjaga. Ndak mahal amat, gaskeun. Istri saya sudah ngidam ternyata, ndak lagi hamil kok tapi. Gara-gara liat review warung teokpokki di sebelahnya, malah salah fokus sama warna rendang warung sebelahnya.

“Dari warnanya kayaknya enak”, tukas istri saya. Bisa jadi penelitiaan DKV nih haha.

Lho, ternyata bener. Enak bingo rendangnya. Harganya 21k (tanpa nasi) atau 25k (makan ditempat dengan nasi+sayur). Lamak bana. Semoga stabil dan berkelanjutan bisnisnya.

Sambil ucap terimakasih secara lahir, saya keluar warung sambil mendoakan yang baik-baik. Semoga kenikmatan ini bisa dirasakan banyak orang. Estetika luhur dari peradabab manusia, disepiring rendang.

Sebagai penutup, saya sertakan foto piring sisa rendangnya ya

Kemang, 14 November 2024

Nihan Lanisy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *