Secara normal, perjalanan naik bis pulang adalah 1 jam 30 menit. Jika ada perjalanan 1 jam, artinya masih covid atau ada force majeur wkwk.
Kemarin sore, bis yang kami tumpangi berbeda. Biasanya karena bis rusak atau sedang di servis. Di semua bis ada jam digitalnya di depan yang bisa sama-sama kita lihat.
Sore itu terasa beda. Sewaktu masuk Bogor, jam menunjukan 17:20 dan matahari masih menerangi dengan syahdu. Jarang-jarang 1 jam sudah sampai di Bogor, pikir saya. Saya pun merasa senang dan terasa lebih tidak capek.
Namun ketika turun dari bis beberapa menit kemudian. Jam menunjukan pukul 18.00. Ternyata jam di bis itu salah, lebih tepatnya terlalu lambat,
Jika waktu itu memang relatif, ternyata bukan objektifitasnya yang relatif. Tapi kita bisa secara subjektif memandang waktu dengan cepat atau lambat.
Jika memang ada kepura-puraan dunia yang membuat kita bahagia, memang sepertinya begitu. Kaitannya dengan waktu, tipuannya yang cepat di bis tadi membuat saya bahagia. Tubuh mengalir hormon menyenangnkan. Mata terasa lebih berbinar.
Kalau begitu, mungkin sering-sering kita tipu diri kita sendiri saja, dengan jam yang salah atau perasaan-persaan yang semu untuk kita bahagia. Namun kebahagiaan harus dibagi dua: dunia dan akhirat. Yang di dunia penuh kepura-puraan, sedangkan kesejatian tanpa tipuan ada di dunia yang satunya lagi.
Set dah.
Pondok Cabe, 4 Oktober 2023
Nihan Lanisy
Leave a Reply