Setelah lelah magang di imigrasi menandatangani kuasa 87 paspor, kami lapar. Sehabis jumatan, google maps mengarahkan kami ke Pagi Sore di Rawamangun. Kami datang agak belakangan, orang-orang beberapa sudah berhamburan keluar. Namun ternyata kami masih harus menunggu beberapa waktu di barisan waiting list tresno (jalaran soko kuliner), kami dapat nomer 8.
Sambil menunggu, 2 teman saya solat dulu. Pas dipanggil saya sendirian duduk di meja berkursikan 4. Tiba-tiba para pelayan datang membawakan sepiring jeruk, sebuah kue talam, sebuah makanan manis yang saya tak tau apa namanya, dan beberapa menu seperti ayam pop dan ayam tidak-pop (baca: ayam goreng).
Sambil menunggu kedua teman datang, saya terasa haus dan lapar. Saya pesan saja es teh manis. Kemudian ada rambak (jangek) yang disiram kuah gule, alamak, rumah makan padang ini tau saja caranya merangsang nafsu makan konsumennya. Tapi saya putuskan sabar menunggu teman-teman lain, bukan karena setia kawan tapi lebih ke pertanyaan saya “sik, ini harganya berapa ya?” wkwk mengingat tampilan Pagi Sore agak elit untuk standar RM Padang.
Karena sudah tidak kuat, saya minum es tehnya dan saya makan talamnya. Hati saya berbisik, “makan saja talamnya, paling harganya 5-7ribu”. Kue talam kecil tandas dalam semenit saja. Alhamdulillah teman-teman datang, beserta lauk yang disajikan di depan muka kami.
Kikil alias tunjang pas ada di depan saya, saya makan bersama nasi. Enaknya makanan padang ini, kelasnya memang beda dengan warung padang pinggir jalan yang harganya 10-30ribu-an. Sambil dikunyah, saya lupa dengan bayang-bayang “berapa harganya ini?”.
Tibalah di akhir sesi, kami makan secara moderat. Cemilan yang kita makan adalah jeruk, dimana jika diambil 1 potong maka harus dibayar semuanya.
Tebakan saya totalnya maksimal 250ribu untuk 3 orang. Pas tagihan datang ternyata totalnya 312ribu. Oh oh oh. Talam saya harganya 12ribu. Nasinya 11ribu. Tunjangnya 34ribu. Es Teh saya 13ribu. Dalam hati saya tertawa, menertawakan kenikmatan yang agak fana itu hehe
Salah satu pelajaran terpentingnya adalah harga perkedel 21k (1 butir). Sepertinya cukup makan siang perkedel saja kita siang ini, tanpa nasi tanpa fafifu lainnya. Hehe.
Semoga semua orang bisa makan enak. Tapi jangan sering-sering, karena enaknya akan hilang juga. Salam hipnotis.
Bogor, 11 Maret 2023
Nihan Lanisy
Leave a Reply