Dari Compang ke Camping

https://www.researchgate.net/publication/340310768_CAMPING_TOURISM_A_REVIEW_OF_RECENT_INTERNATIONAL_SCHOLARSHIP

Kemarin saya sowan kesini. Saya ini dulu sering camping, tapi yang compang. Maksud saya bercanda ya, mohon maaf jangan gampang tersinggung. Kalau situ tersinggung yang salah tuh situ lho sebenernya, kok repot2 pakai tersinggung #skip.

Apasih yang menarik dari fenomena camping ini? Bayangkan ya, nginep dihotel 600k, kalau mau dipindah ke budget beli tenda untuk camping maka sudah bisa dapet 1 yang kualitasnya mayan lah.

Jadi, camping ini akomodasi termurah, selain nginep di rumah temen lho ya. Dari awalnya untuk ngirit dan kurang dengan leisure, eh sekarang jadi pengalaman yang dicari. Makna leisure itu ternyata bisa bergeser, secara personal atau secara makro. Kenyamanan yang subjektif itu bisa berubah-ubah tergantung iklim membawanya kemana.

Gara-gara baca artikel itu saya jadi kangen camping. Camping yang compang, untuk merasakan keterbatasan-ketidakpastian-kenyamananyanglain-danlainlainyangtidakbisasayasebutkansatupersatutapibisadirasakansaatcamping.

Bismillah, otw camping di bawah tenda pecel lele. Nasi ngebul, sambel semi-pedas, dan aku terlelap di imajiku sendiri.

Pondok Indah, 21 Juli 2022
Nihan Lanisy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *