Menyungai

Waktu sedang duduk di pinggir sungai, anak wedokku bertanya

“Yah, ini dulunya jalan?”
“Dari dulu ya sungai ini”, jawab saya
“Dari jaman nabi?”

Kami, orangtuanya, ketawa. Lucu sekali ya anak-anak pertanyaannya. Tapi apa bener dari jaman nabi ini sudah sungai ya? Jangan-jangan pertanyaan itu adalah pertanyaan riset yang memang harus ditelusuri hehe

Sore ini, kami habiskan di piggiran Sungai Ciliwung, tepatnya disebalah tulisan “Food Court Sempur”. Enak sekali sore-sore di sini, tidak seramai kalau Minggu pagi, sudah seperti sekaten kalau pagi, jiwa introvert meronta-ronta bertemu keramaian itu.

Sebenernya apa sih yang dilakukan melihat sungai itu? Buat saya buanyak. Sungai dan sekitarnya itu, bisa memberi banyak bahan belajar.

“Itu dalem, Yah?”, tanya anak lanangku
“Kalau kelihatannya tidak. Itu ada batu yang didasar masih kelihatan. Kalau sungai dalam biasanya arusnya tenang karena airnya tidak menabrak dasar sungainya”

Kebetulan sungai ini kemarin meluap hampir setinggi tempat kita duduk. Bogor kebanjiran. Anak-anak berimajinasi tentang tingginya air sambil memandangi tembok tanggul samping-samping sungai.

“Mau milo nggak?”, tanya saya
“Mau”, jawab mereka
“Ayah ambilin dulu di kali ya”

Satu jam di pinggir sungai adalah pembelajar bagi yang mau belajar. Dua belas tahun di dalam kelas adalah buang-buang waktu bagi yang tidak mau belajar.

Untuk orang yang beda paham atau tidak paham atau tidak mau memahami, cara kami bersekolah akan terasa aneh dan tidak meyakinkan. Mungkin anak-anak kami juga bingung dengan cara kami menyekolahkan mereka, namun kami yakin bahwa belajar itu seperti aliran sungai yang membersamai kami satu jam tadi. Mengalir. Diam-diam. Spontan. Berubah-ubah. Banjir-surut. Bercabang. Dalam-dangkal. Dan sambil makan Pop Mie serta minum Es Milo.

Waktu es milo datang, saya mendoakan, “Ya Allah, semoga es-es ini tidak membuat yang minum batuk pilek dan sakit lainnya”. Angin kencang menerpa, gerimis mulai mau datang. Kami akhirnya pulang.

Alhamdulillah. Hulu sungai kami adalah keluarga. Semoga mengaliri dunia dengan kebaikan dan kebermanfaatan, walaupun cara kami berbeda dari keumuman.

Bogor, 23 Oktober 2022
Nihan Lanisy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *