Pengalaman Naik Pesawat sebagai Orang Sakit Kaki

Saya kemarin terbang dari Jakarta ke Pangkalan Bun. Naik pesawat Nam Air, makasih ya sudah dibantuin Pak Zaenal dari Nam Air.

Singkatnya, saya datang ke konter check-in. Kemudian saya request kursi roda, nanti akan ditanya kenapa. Saya kemudian disuruh menunggu petugas lain yang akan bertugas mengantar saya sampai naik pesawat nantinya.

Setelah menunggu 10 menit, Pak Zaenal datang membawa surat yang harus saya tandatangani. Intinya itu untuk menjelaskan alasan kenapa harus pakai kursi roda. Setelah itu, saya meluncur ke gate, dengan dibantu untuk pemeriksaan barang dll.

Duduklah saya di pintu gate menunggu 3 jam bersama kursi roda yang ditaruh di sebelah saya. Nah pas sudah mau boarding, saya adalah penumpang pertama yang di boardingkan. Sayangnya garbarata/gate tidak ada jadi harus meniti tangga satu persatu, dan alhamdulillah saya kepleset karena tidak seimbang, tapi aman hehe.

Sampai di kabin, saya dipindah duduknya. Saya harus duduk di aisle, alias lorong. Bukan di dekat jendela. Untung pesawat sepi, jadi proses boarding lancar.

Sampai di Pangkalan Bun, saya turun terakhir. Sudah disambut juga petugas yang membantu saya turun pesawat. Tangga licin euy, habis hujan. Alhamdulillah aman, saya diantar sampai tempat penjemputan.

Semuanya gratis, saya tidak memberi tip juga. Itu layanan dari maskapai. Terimakasih Pak Zaenal dan Mbak Gatau Namanya di Pangkalan Bun. Semoga semua dibalas berlipat ganda.

Jadi maskapai itu punya layanan tersebut. Bagi temen-temen yang butuh bisa dikomunikasikan ya. Dan ternyata Airportnya juga punya, jadi saya sebetulnya bisa tidak jalan dari depan sampai konter checkin, tapi tidak ada yang nawarin jadi saya gatau juga.

Kata Pak Zaenal, “Kadang-kadang ada orang males jalan yang minta pake kursi roda, padahal ga sakit”. Males amat bro wkkw.

Gitu ya

Pangkalan Bun, 4 November 2023
Nihan Lanisy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *