
Bayarnya seikhlasnya, bukan murah-murahan ya tapi lomba ikhlas-ikhlasan kalau begini. Engkong sudah memijat sejak lama, usianya sekarang 70+. Riwayatnya, neneknya engkong juga pemijat yang meninggal di 1981, kalau saya tidak salah catat. Minyaknya bau minyak kelapa, seperti manusia Barco setelah dipijat, wangi.
Sakitnya dimana pun, yang dipijat tangan dan kaki. Bukan telapaknya. Uniknya dari 3 orang yang pijat hari itu: saya, Cici, dan Pak Andy; yang sakit bisa beda-beda. Misal salah satu sakit di tangan kiri dan kaki kiri, yg kanan gamasalah. Terus ada yang sakit kedua tangan saja, tapi tidak sakit di kedua kaki. Saya sakit semua, kaki tangan di keduanya. Alhamdulillah.
Saya lihat tangan Engkong tidak terlalu menekan sebetulnya, tapi rasa sakitnya tidak bisa dijelaskan, cuma bisa dirasakan aja. Dibocorkan sama Engkong juga, bahwa beliau merasakan rasa sakitnya juga, makanya pakai berhenti-berhenti mijetnya. Engkong di awal megang tangannya udah bilang, “Sakit ya tapi ini”.
Yang mengantar Lita, dia diberi tau tetangganya Pak Once, saya belum tau tetangganya Pak Once tau darimana. Nasabnya gini. Besok kalau kamu kesana gara-gara tulisan ini taunya dari saya berarti. Kalau bermanfaat semoga amal jariyahnya mengalir selalu. Berikut foto after pijat.


Paska pijat ada rasa sakit, wajar habis diurut soalnya. Semoga Allah sehatkan kita semua dan tentunya sehatkan Engkong, yang namanya Bah Udin, untuk bisa senantiasa membantu orang cari kesembuhan Allah. Kalau kamu membutuhkan tempatnya didepan Ketoprak Bang Doel ini https://maps.app.goo.gl/o2AMU6satE7jpfvA7?g_st=ac
Bogor, 18 Juli 2025
Nihan Lanisy
Leave a Reply