Publik Kasih

https://retractionwatch.com/2024/04/10/the-dean-who-came-to-visit-and-added-dozens-of-authors-without-their-knowledge

Di grup Serikat Pekerja Kampus, ada link ke artikel ini. Dan ternyata semakin viral sampai-sampai masuk di berita-berita nasional Indonesia.

https://www.kompas.id/baca/opini/2024/04/16/efek-kobra-publikasi-ilmiah?open_from=Tagar_Page

Di atas ini salah satu tanggapannya. Ada lagi yang lain-lain, sepertinya Opini di Kompas memang banyak mengomentari hal-hal terkini. Saya baru ngeh hehe

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=kumba+digdowiseiso+2022&btnG=&oq=kumba+digdowiseiso

Kalau dicek di Google Scholar, akunnya sudah tidak bisa diakses. Tapi masih bisa disearch namanya.

https://www.kompas.id/baca/opini/2024/04/16/profesor-yang-produktif-dan-profesor-yang-mandul?open_from=Section_Berita_Utama

Kalau ini profesor yang menulis tentang keprofesorannya.

Saya pribadi kalau ditanya, kalau ditanya aja tapi ya, pasti akan menjawab tentang kewajiban publikasi tiap semester adalah absurd. Penelitian itu tidak bisa dipaksa-paksa dengan percepatan-percetapatan tertentu dan hasilnya kalau mau optimal ya memang harus berproses.

Sejauh mata memandang, banyak paper “soul”-nya adalah untuk menggugurkan kewajiban saja. Sampai kapan mau begini?

Pondok Cabe, 17 April 2024
Nihan Lanisy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *