Kapan belajarnya kalau main terus?
Selama pertanyaan barusan masih muncul dari kami, orang tua kedua anak kami (maaf sebetulnya mau ngomong “kita” tapi takutnya terlalu lebar dan sok tau). maka semua yang anak-anak lakukan, alami, dan resapi adalah bukan belajar.
Main game terus kapan belajarnya, main musik terus kapan belajarnya, ngelamun terus kapan belajarnya, ………………………….. wajar sih kami bertanya seperti itu, tapi apakah kami harus senantiasa melakukan parenting (ini bahasa indonesianya apa ya?) yang didasarkan pada ketakutan dan kegelisahan kami terhadap masa depan tak cerah dari anak-anak jika tidak “belajar” dengan cara memisahkan cara belajarnya dari kesehariannya.
Belajar terus kapan santainya? — ini pertanyaan yang lebih menyenangkan untuk saya tanyakan pada anak-anak. Sorry to say, tapi realiti kadang memang tak seindah tipi-tipi.
Semoga semua anak berbahagia dan menemukan ilmu dengan caranya masing-masing dengan nikmat dan menggugah.
Maaf kalau sok tau, ini tentang kami dan anak-anak kami, bukan anak-anak kita yang coba saya wakili dengan tulisan ini juga. Ndak ada yang salah dengan cara kita masing-masing, yang salah itu striker liverpool, gooooooool.
Bigir, 11 Mirit 2023
Nihan Lanisy
Leave a Reply