Woyooooo. Semoga harimu nyamnyam
Kemarin seorang ayah dan anak bercengkrama membicarakan kemungkinan
Si anak sering bilang “aku gabisa”. Si ayah menimpali “kalau bilang gabisa, pasti gabisa”.
Sang ayah hanya pernah menjalani hidup saja, tidak lebih pintar atau lebih tau. Dari pengalamannya, sang ayah menemukan bahwa semua yang memungkinkan dan membisakan bukan dirinya sendiri, tapi YME.
Seperti sang ayah datang ke sebuah kantor dinas di Kulon Progo. Tanpa janjian, tanpa surat, tiba-tiba menanyakan apakah bisa ketemu dan wawancara kepala dinasnya. Tentu saja tidak bisa, Ferguso. Sang ayah sebetulnya tau kalau hal itu pasti tidak akan terjadi, tapi sang ayah hanya ingin mencoba. Pasalnya, mau membuat dan mengirim surat, waktunya sudah terlalu mepet. Yang bisa dilakukan hanya ikhtiar, hidup sang ayah mostly hanyalah iseng-iseng berhadiah.
Apa hadiahnya?
Karena kunjungan “tidak sopan”-nya itu, sang ayah diganjar ajakan untuk ikut acara dinas di minggu depannya. Tepat seminggu setelah hari itu, sang ayah dapat wawancara kepala dinas dan dapat bonus ikut jalan-jalan sama teman-teman difabel, sesuatu yang sebelumnya ndak masuk cita dan wishlist sang ayah.
Tuhan selalu memberi lebih untuk orang yang tidak punya ekspektasi. Ini mantra yang senantiasa digaungkan di sanubari sang ayah.
“Dik, kalaupun kita bisa, semua yang membuat bisa siapa?”
“Allah”
“Kalau kita gabisa, gapapa kan?:
“Gapapa”
Hidup tanpa ekspektasi dan tanpa ekstasi. Sebab hidup hanya gitu-gitu aja bagi pionnya YME. Senantiasa menjadi pion, bukan dalang yang pingin menggerakan dan mengatur dunia ini.
Dalam rentetan kejadian tersebut, sang ayah jadi tukang sound di Temanggung, dapat bonus kenala baru dan menginap di rumah dan kampung yang nyaman. Kemudian pentas dibayar lumayan dengan hanya memutar musik dari spotify dan bandcamp. Kemudian dapat tiket kereta, secara tiba-tiba dan dimampukan untuk membayarnya.
Bagi orang yang diceritakan sang ayah, cerita kehidupan dalam 4 hari tersebut absurd. Namun bagi ayah, hidup itu absurd. Sehingga segala cerita itu sangat biasa. Superdupersangatbangetbiasa.
Ndak pernah ada yang pernah bilang hidup harus begini dan begitu. Apapun yang ada di depan kita, hadapi-tekuni-syukuri. Semoga cerita ini mendemotivasi kalian semua.
Untuk anak-anakku, semua yang terjadi bukan kita yang menjadikan. Inga Inga ting ting.
Pondok Cabe, 10 Juli 2024
Nihan Lanisy
Leave a Reply