Mas Marshal

“Sate Rembiga aja oleh-olehnya”

Aduh, titipan dari istriku, sate apa lagi ini. Oh, ternyata memang terkenal di Mataram. Rembiga adalah nama daerah, yang disitu ada sate namanya Sate Rembiga. Sate kok dijadikan oleh-oleh, apa bisa? begitu pikirku

Sebelum ke Bandara untuk pulang ke kenyataan, Mas Marshal, supir yang membawa kami, melewati gang-gang yang kecil. Ternyata kita dibawa ke Sate Rembiga tapi lewat pintu belakang, ada parkirannya juga.

Kalau tidak sama warga lokal, mungkin pengalaman seperti ini tidak akan tercapai hehe. Alhamdulillah.

Ternyata sate rembiga memang bisa dijadikan oleh-oleh. Bisa divakum atau menggunakan besek. Kami memilih untuk divakum saja. Satenya kering, tidak ada kuahnya (kacang/kecap) jadi aman untuk dibawa-bawa dalam pesawat. Kami juga icip-icip satenya disitu. Kami pesen 5 porsi sate dan 1 lontong.

Lontongnya datang sepiring isinya 5. Kami kira salah, ternyata 1 porsi lontong memang dapat 5 ikat lontong. Alamak. Tapi ternyata masih kurang, sehingga kami pesen lagi 1 porsi lontong.

Sate Rembiga rasanya agak pedas. Jadi untuk yang mau oleh-oleh orang yang gasuka pedas, lebih baik tidak.

Pondok Cabe, 7 Oktober 2022
Nihan Lanisy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *