Porter

Waktu mau naik kereta, ada mas-mas yang nawarin jasanya ngangkat tas.

Saya langsung bilang, “Mas, namanya Heri ya?”
“Bukan, Pak”, jawabnya

Yah, saya salah, Kirain Heri Porter. Mau saya ajak quiditch je.

Kembali ke laptop, naik gunung itu bisa edisi ngirit atau edisi boros. Dalam hemat saya, edisi ngirit salah satu esensinya ada di kemauan untuk pegel punggungnya, karena ngangkat tas yang berat. Keborosan bisa diselenggarakan dengan menyewa porter, yang tugasnya selain mengangkatkan tas-tas berat, juga sekalian mendirikan tenda, memasak, dan tetekbengek lainnya.

Minggu lalu saya dibisikin harga porter gunung, tapi sayangnya kok saya lupa ya gunungnya. Bisik-bisik harganya 600.000/orang. Nah tapi saya kurang kritis waktu itu, harusnya saya tanya 600.000 itu untuk berapa hari. Besok lagi saya akan lebih critical thinking deh, Maap-maap.

Pondok Cabe, 27 Juli 2022
Nihan Lanisy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *