Sajen Untuk Motorku

Alkisah, motor beat karbu yang ada di rumah sudah nangkring tidak dipakai selama 2 bulanan kurang lebih. Alasannya simple: di-slah tidak nyala (diengkol).

Dengan semangat untuk memberangkatkan ke bengkel, daripada ndorong-ndorong, saya pun mencoba untuk menslahnya berulang-ulang. Alhamdulillah setelah 20 slah mesinnya nyala. Untung bensinnya masih ada sisa juga.

Untuk membuat motornya semakin mudah digunakan, saya bawa ke bengkel untuk membetulkan starter elektriknya. Om Bengkel menyalakan motor kemudian klaksonnya dipencet, suaranya pelan. Ia mendiagnosis akinya sudah tekor. Waktu dibuka, akinya ternyata sudah dari tahun 2018, alamak oi.

Aki diganti GS ori yang baru, harganya 285ribu. Mayan juga ya. Nah daripada cuma aki, sekalian saya menanyakan apa saja yang perlu dicek jika motor ini sudah sekitar 2 tahun terakhir tidak rutin dicek-cek kecuali ganti oli. Om Bengkel menawarkan untuk membersihkan karbu dan membersihkan bagian CVT. Saya ok, karena katanya biayanya hanya sekitar 80k saja.

Karbu aman, cuma kotor sekali. Makanya tarikannya kurang enak. Pas CVT dibuka, jeng jeng jeng muncul masalah-masalah lain. Rollernya sudah aus dan Kampas (entah kampas apa namanya, kampas CVT mungkin) juga sudah sangat tipis. Sekalian deh. Singkat kata, habis 600ribu hari itu. “Bapak jarang servis jadi dirapel servisnya”, canda si Om Bengkel.

Untuk sekalian membenarkan yang rusak-rusak, saya bawa 2 sepeda anak saya untuk dibetulkan remnya yang blong, patah, dan juga bannya yang bocor. Bisik-bisik Pak Hari Bike (Bangbarung) habisnya 150ribu.

Alhamdulillah, Allahuakbar. kemarin saya habis dapat rejeki ternyata maksudnya untuk ini. Kirain untuk visimisi: visi foya, misi foya, visimisi foyafoya, ya Allah. Alhamdulillah. Alhamdulillah.

Bukan maksud apa-apa, postingan ini hanya untuk mencatat kapan motor saya ganti aki. Biar ga lupa hehe. Makasih sudah mau baca sampai sini.

Pondok Cabe, 13 Maret 2023
Nihan Lanisy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *