Yasinan Saat Orang Hidup

Buku Yasin, banyak dipesan untuk memperingati kematian manusia. Begitu menurut data di percetakan yang pernah saya ikut kelola sebentar, sekarang sudah tutup. Entah itu 40, 100, atau 1000 hari.

Kenapa identik dengan orang mati? Saat mulai dibaca, 20 ayat pertama dari surah Yasin (surat ke 36 di Al-Quran), isinya tentang utusan Allah/Rasul yang dibantah. Dijelaskanlah tentang manusia biasa yang diutus untuk memberi peringatan dan kabar gembira kepada para manusia yang nenek moyangnya belum diberi peringatan.

Bayangkan saja ada orang biasa, yang mungkin saudaramu, tiba-tiba bilang diutus Tuhan dan memberi tahu aturan main di dunia ini kalau mau selamat dunia akhirat. Secara logika bisa jadi “Siapa Elu?” yang terlontar. Dari pengkisahannya memang penyampaian pesan itu bukan paksaan, sebab mereka yang diutus cuma disuruh menyampaikan saja. Allah yang membolak balik hati manusia, untuk beriman atau tidak. Yang tidak mau beriman, dijelaskan juga serta mungkin jadi penghiburan bagi para penyampai pesan, bahwa mereka memang telah ditutup mata telinganya dari peringatan menuju keselamatan.

“Melampaui batas” muncul di beberapa terjemahan. Manusia yang melampaui batas. Semoga kita bukan orang yang seperti ini.

Mentadaburi Quran dengan menimbang-nimbang. Jika suatu masa rezekiku berlimpah dan aku suka sedekah dan membantu orang lain serta berzakat, apakah membeli mobil yang harganya diatas 10 miliar dengan pajak sekitar 200-300 juta setahun termasuk melampaui batas? Hanya Allah yang tau kebenarannya, manusia hanya menduga dan menanti petunjukNya. Maha Lemah Manusia.

Surat Yasin, dari 20 ayat pertamanya, tak perlu menunggu orang mati dulu untuk baru dibaca. Nantikan ayat-ayat selanjutnya.

Perlu dipahami, saya bukan ahli Quran secara akademik. Cuma ingin berusaha mendekat dan mengejawantahkan dengan kedunguan saya yang semoga diberkahi.

Bogor, 2 Februari 2025

Nihan Lanisy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *