Coro

Coro adalah sebuah hewan yang imut, bagi yang suka. Tapi kebanyakan orang yang saya tau sepertinya membencinya, termasuk saya yang agak membencinya.

Rumah saya tiba-tiba terserang soro, ada puluhan coro yang berkeliaran di kamar, dapur, dan seluruh ruang. Yang serem jenis coronya ada yang sekolah pilot: coro terbang. Tiba-tiba coro bisa nemplok di jidat, kadang juga lewat di badan saat tidur. Kok bisa tau? Wong belum tidur, cuma tidur-tiduran aja.

Setelah diusut, coro (dan tikus) masuk lewat saluran keluar air hujan yang berada di dapur. Dulunya ada jaring untuk filter, namun kayaknya jebol sehingga hewan-hewan pada masuk.

Dengan segala rendah hati, kemarin kami melakukan pembasmian coro. Kami sebetulnya mau hidup berdampingan, tapi coronya gamau, maunya menang sendiri dan sangat mengganggu.

Eh hari ini masih ada 1 coro yang berkeliaran. Yaudah namanya juga kehidupan, harus dinikmati. Pas lagi gaada masalah, didatangkan masalah kecil yang dibesar-besarkan: coro.

Coro adalah kecoak. Kecoak adalah cockroach. Cockroach adalah blattodea.

Jadi kalo ngasih nama anak, karena pingin modern dan kebarat-baratan jangan dikasih nama Blattodea ya, artinya coro itu. Kiw kiw cukurukuk.

Bogor, 29 September 2023
Nihan Lanisy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *